SCOUT IMPEESA

Laman

Dasadharma Pramuka

Senin, 02 April 2012

filosofi rencong



Secara fisik, rencong jenis ini memiliki bilah yang sama sesuai filosofi rencong pada umumnya. Berawal dari kata bismillah maka terbentuklah fisik dari rencong tersebut. Bismillah sebagai bagian dari semangat keislaman dan niat yang mulia. Sebagaimana juga kemuliaan dalam penggunaannya yaitu berjihad dan membela diri. Huruf ba sebagai pegangan di bagian tangan, huruf Syin (gigi) merupakan pangkal bilah. Sementara lengkukan
huruf Mim memanjang dan diakhiri huruf Ha pada kata Allah.
Disebut meucugek oleh karena ada sedikit di bagian pegangan yang melengkung/bengkok (cugek). Hal ini tentu bagian dari filosofi rencong itu sendiri.
Dari segi penggunaan, perlu diketahui bahwa rencong tidak mengandalkan ketajaman bilah pada matanya lewat penggunaan dalam bentuk gerakan sayatan dan sabetan, namun lebih sebagai penusuk yang elegan (bisa dilihat dari bentuk yang ramping). Sebagai second weapon yang diselipkan di pinggang, maka akan lebih efektif digunakan untuk misi taktis jarak dekat. Saya tidak mengatakan dalam pertempuran jarak dekat (close combat) namun lebih pada kebutuhan taktis.
Sesaat setelah menancapkan ujung rencong hingga ke pangkal bilahnya ke dalam tubuh musuh, terutama bagian vital seperti perut, usus, jantung, fungsi huruf "syin" adalah untuk menarik dan membuyarkan usus musuh keluar dari tubuhnya (perhatikan gigi-gigi pada pangkal bilah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar